aku tercekat di sini
terbelenggu antara senja
dengan cabikan mentari yang menjingga
warna luka
pesan terakhir sang surya yang tak sudi direnggut malam
aku berdiri menentang bayang bayang
mencoba memahami setiap detik yang terlewat
dan mensyukuri setiap tetes air mata yang jatuh
menikmati duka dan perihnya tawa
aku tersesat dalam satu keanehan yang nyata
dan sebuah konsep abstrak
berlindung di balik awan jingga yang mulai kehitaman
hingga setitik cahaya itu memudar
lalu gelap.
Minggu, 11 Oktober 2009
senja
Diposting oleh Venus Aretha di 21.22
Label: poems, sorrowness
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar