BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 11 Oktober 2009

penantian dengan kesakitan yang abadi

hati meretak menyisakan luka

meleburkan tanya menjadi konsep-konsep yang tak terjawab

kutatap langit, tak kutemukan satu petunjukpun disana

detik berdetak meninggalkan goresan panjang yang hanya mampu kutatap tanpa berbuat apapun

dan bagaimana bila waktu tetap tak peduli ?

ia biarkan nafasku terhenti di sini tanpa berikanku kesempatan meraih matahari

titik-titik cahaya di langit hitam itu memandangku dingin, bahkan enggan



aku terseok dalam kepingan hidup yang berserak

dan terus bergerak

perlahan sayatkan luka tanpa darah

mungkin seperti itulah sakit yang abadi

tanpa jeritan

hanya keheningan semu yang menusuk

tanpa air mata

melainkan tangisan tanpa suara yang memilu



merindukan senyum bintangku yang kini bersembunyi entah dimana

tergantikan oleh gugusan yang bahkan menatapkupun tak sudi

aku terhenyak di sini

perih

kualihkan pandangan pada bulan yang tersenyum

ia tampak bersinar sempurna

"palsu," bisikku

karena aku tahu ia hanya memantulkan

tak lebih baik

dari sekedar bayang-bayang


aku mencari di balik awan

mungkin bintangku terampas mendung

telah lelah jemariku mencabik

surai surai kelabu yang kini menyesatkanku

bintang, dimana kau ?

aku butuh petunjuk

aku butuh harapanku yang hilang!

sebelum pagi datang menjelang dan aku terpuruk mati di sini

mungkin kau akan temukanku di dasar kelopak mawar yang nyaris layu

pagi nanti

aku,

setetes embun yang kehilangan seluruh cahaya dalam dirinya



surabaya, kuukir ceritaku dengan luka tanpa darah - dengan rasa sakit yang abadi

0 komentar: