aku hanya mampu menatap tanpa berbuat apapun
ketika kata itu terlontar dariku dan kaupun tetap tidak memberikan reaksi penolakan
aku menggigit bibir, menikmati setiap detik yang terus berlalu
hingga tidak tersisa apapun kecuali kita:
aku, kamu dan sebuah spasi
tanpa cabikan kenangan, tanpa harapan apapun
perlahan spasi itu tak lagi satu
berbelas, berpuluh, hingga beribu
tak ada lagi yang teringat, tak ada lagi yang berbekas
bahkan lembaran cerita kita yang tak seberapa pun lenyap tak bersisa
aku tidak pernah menyesali keputusanku untuk mengakhiri segala yang ada di antara kita
karena aku tahu, aku, kamu, tidak ditakdirkan untuk bersama
ada orang lain yang lebih baik untukmu, menantimu entah dimana, entah kapan
dan juga ada orang lain yang lebih tepat untukku, suatu saat nanti.
itulah mengapa kuputuskan untuk pergi, meski seberkas rasa itu masih ada
tetapi itu cukup menyakitkan melihatmu tidak mencegahku sama sekali
seakan aku tidak pernah memberi arti apapun
hingga akhirnya aku sadar aku telah mengorbankan sesuatu yang sangat besar: persahabatan kita dahulu yang entah mengapa tidak bisa kembali seperti dulu
mungkin memang jalan yang terbaik adalah memutuskan untuk tidak peduli
dan kembali ke kehidupanku sendiri
meninggalkan seberkas kenangan yang tak pernah dikenang
jauh jauh di belakang
Kamis, 05 November 2009
Kenangan yang Tidak Akan Pernah Dikenang (Aku, Kamu dan sebuah Spasi)
Diposting oleh Venus Aretha di 04.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar